3 dasar yeast pada pembuatan roti

Pada pembuatan roti, ada 3 jenis yeast yang menjadi bahan dasar:

FRESH YEAST (ragi basah atau biasa disebut baker yeast). Bentuknya padat hampir menyerupai mentega. Yeast ini paling bagus pada pembuatan roti, tetapi ia tidak bisa disimpan lama. Jika kemasannya sudah dibuka ia bisa tahan 3-4 hari saja (simpan dikulkas). Cara menggunakan yeast ini, larutkan kedalam air (body temperature) dan tambahkan dengan sedikit gula. Biarkan 10-15 menit hingga berbusa sebelum dicampurkan kedalam tepung dan bahan lain.
ACTIVE DRIED YEAST, bentuknya bulat2 kecil (kayak hundred thousand), cara penggunaanya sama dengan fresh yeast. Perlu dilarutkan dulu dengam air dan sedikit gula baru kemudiannya dicampur dengan bahan lain. Perbedaan kuantitinya. misalnya menggunakan fresh yeast dalam resep ditulis 20g maka  apabila anda ingin menukarnya dengan  active dried yeast, kuantitinya harus dikurangi separoh jadi 10g saja. Jenis  yeast ini bisa disimpan detempat yang kering dan dingin (bukan kulkas).
YEAST INSTANT ragi yang sangat popular, bentukanya seperti meses seres tapi ukurannya sangat kecil. Jenis ragi ni tidak perlu di larutkan kedalan air, sesui namanya yang  "instant" ragi ini bisa langsung sicampurkan dengan bahan-bahan lain, dikarnakan bentuknya yang halus yeast ini mudah larut. Untuk kuantitinya 1/4 dari yeast basah atau 1/2 dari active dried yeast.

Simple rule pada pembuatan roti:
Semakin sedikit kuantiti ragi yang digunakan, semakin lama proses pengembangan adonan maka akan menghasilkan roti yang berkualitas bagus dan tahan lama. Tetapi semakin banyak kuantiti yeast yang digunakan dan semakin cepat proses pengembangan akan menghasilkan roti dengan tekstur yang kasar, kering, mudah pecah dan tidak tahan lama (cepat menjamur). Gunakan air dingin (bukan air es lo 😁 air mentah biasa aja) untuk melarutkan yeast agar pengembangannya berjalan pelan-pelan. Jangan menggunakan air hangat (suam/hangat kuku) untuk melarutkan yeast, karna ketika adonan diuleni (pakai tangan atau mixer) secara tidak langsung yeast sudah mulai hidup dan adonan suhunya akan mulai hangat, jika suhu terlalu panas yeast dengan sendirinya akan mati. Oleh sebab itu paling bagus jika menggunakan air dingin buat larutkan yeast.

Cara menguji sama ada yeast yang kita beli dalam kondisi bagus apa tidak, tuang air hangat kuku kedalam gelas kira-kira 1/4-1/2 gelas, kemudian taburkan setengah sendok teh gula pasir, 1 sendok teh yeast, tutup gelas dan biarkan selama 15-20 menit. Apabila yeast berbusa dan berbau seperti alkohol maka berarti yeast itu masih berkondisi baik, tetapi jika yeast nya mengendap kebawah dan sampai 30 menit tidak berbusa itu berarti yeastnya sudah rusak.

Comments

Popular posts from this blog

Ikan Lele sambal balado

Mee Siam